WartaPenaNews, Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner, Emrus Sihombing menilai aksi saling lempar kursi yang terjadi di Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) menandakan partai ini belum dewasa dalam berpolitik.
“Suka tidak suka, kejadian ini bisa menimbulkan penilaian publik, PAN belum mejadi partai yang dapat menyelesaikan persoalan atau perbedaan politik antar faksi di PAN secara elegan dan dewasa,†kata Emrus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Ia menambahkan, prilaku saling melempar kursi menunjukkan, para politisi di PAN masih bertindak yang didominasi oleh emosi. Padahal, fungsi sebuah partai memberikan teladan, pendidikan dan kedewasaan politik kepada masyarakat yang sekaligus merupakan wadah untuk melahirkan pemimpin legislatif dan eksekutif yang mumpuni.
Baca Juga: Pendapatan XL Axiata 2019 Capai Rp25,15 Triliun
“Menurut hemat saya, mereka yang saling melempar kursi tersebut belum memenuhi syarat sebagai anggota dan kader sebuah partai moderen dan sekaligus belum layak mejadi pemimpin publik baik sebagai anggota legislatif maupun pimpinan eksekutif,†terang Emrus.
Peristiwa memprihatinkan itu juga telah menurunkan kredibilitas para tokoh PAN sebagai panutan. Ia menilai kongres sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi telah dinodai oleh tindakan yang tidak terpuji dengan saling melempar kursi oleh sebagian peserta.
“Pertanyaan kritis, kenapa itu bisa terjadi? Tentu, orang yang melakukan tersebut sudah tidak menghargai kredibilitas para tokoh yang ada di PAN itu sendiri. Akan lain halnya, bila salah satu atau beberapa tokoh di PAN masih kredibel di mata mereka, maka kejadiaan saling melempar kursi tidak akan terjadi,†jelas Emrus.
Menurut Emrus, insiden saling lempar kursi ini tidak hanya evaluasi bagi para pelakunya, tetapi yang sangat penting merupakan introspeksi mendalam bagi para tokoh yang ada di PAN itu sendiri. (rob)
