wartapenanews.com – Ular piton berukuran 9 meter ditemukan saat menerkam seekor anjing di Desa La Haji, Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (23/2) kemarin.
Ular tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang petani bernama La Dewa (55). Dewa mengungkapkan ular itu ditemukan saat dirinya bersama sang istri menggunakan motor menuju kebunnya yang berjarak sekitar 2 kilometer dari perkampungan.
“Saya pergi ke kebun ada anjing ku yang ikut juga. Saya naik motor sama istri, sedangkan itu anjing jalan di rumput,” kata Dewa saat dikonfirmasi, pada Kamis (23/2).
Dewa mengungkapkan saat di pertengahan jalan, anjingnya sempat menjerit. Ia menduga anjingnya itu menemukan babi hutan yang ada di sekitar lokasi kejadian. Dewa sempat memanggil anjingnya tersebut tapi tidak merespons.
“Saya pikir dia berteriak karena ketemu babi, ternyata saya cek di rumput ada itu ular dan anjing ku ini berteriak terus karena sudah dililit,” ungkap Dewa.
Parang yang sedari tadi dibawa dan diletakkan di pinggangnya langsung diambil lalu menghantamkan ke arah badan ular. Sayangnya, senjata tajam tersebut tidak mempan. Sontak ia lalu mengambil sebuah kapak yang tersimpan di motornya.
Ia kemudian menghantamkan badan ular tersebut menggunakan kapak hingga berkali-kali. Ular itu pun terluka akibat tebasan kapak dan berhasil melepaskan anjing miliknya.
“Banyak kali saya potong pakai kapak baru bisa lepas anjing ku dari lilitannya, karena pakai parang itu tidak bisa. Ularnya langsung mati,” bebernya.
Warga yang mengetahui kejadian itu lalu beramai-ramai mengevakuasi ular yang telah mati. Ular piton ukuran raksasa itu lalu menjadi tontonan warga sekitar. Warga pun berinisiatif menjual ular tersebut ke pembeli ular di Kecamatan Tiworo Kepulauan, Mubar, di hari yang sama.
“Saya kurang tahu juga berapa harganya itu ular, hanya berat bersihnya itu sekitar 64 kilogram,” pungkasnya.
Dari gambar yang diterima, ular piton 9 meter tersebut berwarna cokelat dengan garis belang hitam, kuning dan putih. Ular itu diletakkan di pinggir jalan dan menjadi tontonan masyarakat sekitar yang lewat. (mus)
