WartaPenaNews, Jakarta – Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi penambang emas di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang menjadi korban longsor. Evakuasi yang dilakukan selama 24 jam setiap harinya membuahkan hasil. Sebanyak 34 korban telah dievakuasi hingga Rabu (6/3) pukul 07.00 WITA. Sejumlah 18 orang mengalami luka-luka sementara 16 sisanya meninggal dunia.
Semua korban meninggal dunia sudah teridentifikasi Tim DVI Antemortem Polda Sulawesi Utara. Bupati Bolaang Mongondow juga telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat selama 14 hari sejak 27 Februari hingga 12 Maret 2019. Hingga saat ini belum ada data pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.
Melalui keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Operasi SAR diperpanjang tiga hari dan akan ditambah lagi bila masih memungkinkan atas kesepakatan dan permintaan Pemkab Bolaang Mongondow, serta keluarga korban.
Sebanyak dua unit ekskavator telah difungsikan untuk membantu jalannya evakuasi. Penggalian material longsor yang menimbun korban di lokasi penambangan rakyat terus dilakukan 24 jam nonstop dengan sistem shift. Tim evakuasi yang terdiri dari SAR Gabungan dibawah koordinasi Basarnas juga melaksanakan tugasnya 24 jam nonstop sejak hari Senin pagi.
Berikut daftar 18 korban selamat yang telah dievakuasi:
Deni Mamonto (31), Warga Kelurahan Genggulang, Kec. Kotamobagu Utara, Kotamobagu
Sudarto Tulong (40), Warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Pian Potabuga (42), Warga Kelurahan Genggulang, Kotamobagu Utara, Kotamobagu.
Topan Potabuga (43), Warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Anas Sutiyo Nugroho (24) Warga Desa Bongkudai Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Boltim.
Mardianto Singosari (32), Warga Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag Barat, Boltim
Awal Mamonto (35), Warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Haya Londa (35), Warga Desa Mopusi Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Nadin Simbala (25), Warga Desa Bilalang Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Langku Alikarang (38), Warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Risko Tampoi, warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Bolmong.
Uding Dotulong, warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Toni Paputungan, warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Heldi Mokoagow, warga Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kotamobagu.
Muin Andrease, warga Desa Solimandungan, Kecamatan Bolaang, Bolmong.
Fandi Modeong, warga Desa Mopait, Kecamatan Lolayan, Bolmong.
Rustam Golonggom, warga Desa Tudu Aog, Kecamatan Lolayan, Bolmong.
Sapri Mokodompit, warga Desa Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Sementara 16 korban meninggal ialah:
Rifai Mamonto (39), warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Julfikran Makainda (16), warga Mataindo, Kecamatan Pinolosoian Tengah, Kabupaten Bolsel.
Erwin Paputungan (35), warga Desa Mopusi Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Waldi Tiwang, warga Desa Pangian, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolmong.
Muksa Mamonto, warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Martoni Asiking warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
Teddi Mokodompit, warga Desa Pontodon Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Abdul Pitres Larene (44), Warga Bilalang III Kecamatan Bilalang, Bolmong.
Rusman Pobela, Warga Desa Pangian Kecamatan Passi Timur – Bolmong.
Harsono Mokoginta, Warga Desa Tudu Aog Kecamatan Bilalang – Bolmong.
Juslan Rantenilu (36) Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan – Bolmong (Hasil Identifikasi Tim Antemortem DVI).
Novri Sumaila (27) Alamat Desa Padang Barat Kec. Bintauna – Kab. Bolmong Utara.
Herlan Okong (21) Alamat : Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kab. Bolmong.
Hajini Mokodompit (42) Desa Tanoyan Selatan Kecamatan LolayanBolmong.
Renti Nanasi Desa Tudu Aog Kecamatan Bilalang – Bolmong.
Ilham Gonibala Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan – Bolmong.
(*/dbs)
