WartaPenaNews, Jakarta – Jantung merupakan sisi dari skema kardiovaskular. Skema ini terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan berbagai elemen dalam darah. Penyakit yang menyerang beberapa komponen ini disebutkan sebagai penyakit kardiovaskular.
Dokter yang mengatasi penyakit kardiovaskular disebutkan dokter spesialis kardiologi, atau disebutkan juga sebagai dokter spesialis jantung. Dokter ini ditandai dengan gelar Sp.JP yang bermakna spesialis jantung dan pembuluh darah.
Mereka ialah dokter umum yang selanjutnya meneruskan pendidikan spesialisnya dalam bidang kardiologi.
Pekerjaan dokter spesialis jantung ialah mengecek, menganalisis, dan memastikan penyembuhan pada penyakit misalnya:
Angina, atau ngilu dada karena minimnya suplai darah ke jantung
Aritmia, atau detak jantung tidak teratur (terlalu lambat atau cepat)
Aterosklerosis, yaitu penimbunan plak pada pembuluh darah
Fibrilasi atrium, yakni irama jantung yang tidak normal karena ruang sisi atas jantung berdenyut secara tidak teratur
Tidak berhasil jantung
Serangan jantung
Penyakit katup jantung
Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung kongestif, atau kegagalan jantung untuk memompa suplai darah
Cholesterol dan tekanan darah tinggi
Anda tidak harus mengalami gejala penyakit jantung untuk dapat konsultasi dengan dokter spesialis kardiologi. Konsultasi justru penting lebih jika Anda memiliki kisah penyakit jantung dalam keluarga, merokok, atau sedang jalani program olahraga tersendiri.
Kontrol yang dilakukan dokter spesialis jantung
detak jantung tidak normal
Meskipun sudah mengerti harus berobat ke dokter apa saat mengalami sakit jantung, penyakit ini tidak sederhana yang Anda bayangkan.
Ada berbagai jenis penyakit jantung dengan pemicu dan perlakuan yang berlainan. Oleh karena itu, dibutuhkan rangkaian kontrol supaya dokter bisa memastikan analisis.
Pertama kali, dokter akan melakukan kontrol fisik dan menanyakan tentang kisah penyakit dalam keluarga. Hasil penilaian itu memastikan jenis kontrol apa yang harus Anda lalui.
Kontrol yang umum digunakan untuk menganalisis penyakit jantung diantaranya:
- Elektrokardiografi (EKG). Langkah berikut memungkinkan dokter untuk menjumpai denyut jantung yang tidak teratur dan kelainan pada susunan jantung.
- Ekokardiogram. Melalui pertolongan ultrasound, dokter spesialis bisa melihat susunan dan menjumpai peranan jantung dengan jelas.
- Kateter jantung. Dokter akan masukkan sebuah tabung pendek ke pembuluh darah lengan atau pangkal paha. Kontrol ini bertujuan untuk melihat saluran darah yang melalui jantung dan pembuluh darah.
- CT scan. Sepanjang kontrol, Anda akan berbaring di sebuah mesin spesial berupa lingkaran. Mesin itu selanjutnya pancarkan sinar-X hingga dokter dapat mendapatkan deskripsi keadaan jantung.
- Holter monitoring. Monitor Holter berperan seperti EKG, namun ukurannya lebih kecil dan dapat dilepas-pasang. Alat ini bisa merekam aktivitas jantung selama 24-72 jam.
- Magnetic resonance imaging (MRI). Kontrol ini hampir seperti dengan CT scan. Tetapi, alat yang digunakan pancarkan medan magnet, bukan sinar-X. Maksudnya saling untuk mendapatkan deskripsi keadaan jantung lebih detil.
Sekarang Anda sudah mengerti harus kontrol ke dokter apa jika mengalami sakit jantung dan bagaimana dokter mendiagnosisnya. Tetapi, prosedurnya belum berhenti sampai disana.
Sesudah tahu jenis penyakit jantung yang Anda derita, dokter spesialis baru dapat memastikan perlakuan yang tepat. Perlakuan pada penyakit jantung menyertakan penyembuhan, perbaikan gaya hidup, dan operasi.
Sejumlah besar penyakit jantung dapat ditangani dengan gabungan obat, aktivitas fisik, dan skema makan yang sehat. Bila cara itu tidak sukses, operasi spesial mungkin dibutuhkan untuk menangani penyakit dari akarnya. (mus)