WartaPenaNews, Jakarta – Beragam metode induksi pun kian bermunculan, baik secara medis menggunakan obat-obatan maupun alami dengan bahan atau cara tertentu.
Namun, beberapa metode induksi alami yang cukup dikenal ternyata tidak terbukti efektif mempercepat persalinan. Lantas, adakah metode alternatif lain yang lebih menjanjikan dan aman dilakukan?
Apakah induksi memang bisa dilakukan secara alami?
Berjalan kaki, berhubungan intim, stimulasi puting, hingga mengonsumsi makanan tertentu seperti minyak jarak adalah segelintir cara yang diyakini bisa mempercepat persalinan secara alami. Banyak ibu akhirnya menggunakan metode ini karena yakin akan kegunaannya.
Secara teori, stimulasi puting memang dapat memicu pelepasan hormon oksitosin yang penting dalam proses persalinan. Cairan semen pada sperma selama berhubungan intim juga mengandung hormon prostaglandin yang membantu membuka leher rahim.
Akan tetapi, risiko induksi alami seperti ini lebih besar dibandingkan manfaatnya. Pelepasan oksitosin dari stimulasi puting bisa memicu kontraksi berlebihan, sedangkan hubungan intim saat hamil tua dapat membahayakan ibu dan kandungan.
Kontraksi berlebihan pun dapat terjadi akibat konsumsi minyak jarak secara sembarangan. Selain itu, minyak jarak juga bisa mengurangi aliran darah menuju janin. Alih-alih membantu persalinan, keselamatan Anda dan janin justru bisa terancam.
Hal yang sama juga berlaku dengan konsumsi nanas, makanan pedas, dan teh daun raspberry. Kandungan makanan dan minuman ini tidak cukup banyak untuk merangsang persalinan. Makanan pedas bahkan berisiko memicu masalah pencernaan.
Bisa disimpulkan bahwa hingga saat ini belum ada metode induksi alami yang terbukti efektif. Sekalipun dapat merangsang otot rahim dan gerak bayi, metode alami tidak cukup aman bagi ibu hamil sehingga dokter pun tidak menyarankan untuk melakukan ini.
Adakah cara induksi alternatif yang lebih aman?
Induksi persalinan alami yang selama ini beredar nyatanya hanyalah mitos. Namun, masih ada beberapa metode alternatif yang diduga dapat melancarkan persalinan. Berikut di antaranya:
1. Akupunktur
Akupunktur dilakukan dengan menusukkan jarum ke beberapa titik tertentu pada tubuh. Cara ini diyakini dapat meningkatkan produksi oksitosin, memicu pergerakan kepala bayi, serta merangsang kesiapan rahim menuju persalinan.
Walau demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur belum terbukti efektif menjadi metode induksi persalinan alami. Keberhasilan akupunktur juga bergantung pada kesiapan janin untuk lahir.
2. Akupresur
Akupresur memiliki prinsip yang mirip dengan akupunktur. Bedanya, praktisi akupresur menggunakan alat khusus atau ujung jari untuk menekan titik tertentu. Titik tersebut biasanya terdapat pada celah antara ibu jari dan telunjuk kaki Anda.
Seperti akupunktur, akupresur pun belum terbukti dapat menjadi metode induksi persalinan alami. Beberapa ibu hamil juga tidak mengalami pengaruh apa pun. Meski begitu, akupresur cukup berguna untuk mengurangi nyeri menjelang persalinan.
3. Membrane stripping
Membrane stripping dilakukan langsung oleh dokter, tapi cara ini tidak tergolong induksi persalinan medis karena tidak menggunakan obat. Dokter akan menggunakan sarung tangan, lalu memasukkan jarinya ke dalam vagina untuk memisahkan kantung ketuban.
Hal ini akan memicu pelepasan prostaglandin yang merangsang persalinan. Terdapat risiko efek samping berupa nyeri dan munculnya bercak darah. Jadi, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih metode ini.
Pada dasarnya, tidak ada metode induksi alami yang terbukti efektif memperlancar persalinan. Anda pun perlu mendapatkan persetujuan dokter sebelum menjalani induksi alternatif karena cara ini belum terbukti secara ilmiah.
Satu-satunya metode induksi yang aman bagi ibu hamil adalah dengan menggunakan obat-obatan. Namun, pastikan Anda telah melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
