8 May 2024 - 18:20 18:20

Kasus Kematian Brigadir J, Kombes Budhi dan AKBP Jerry Berujung Patsus

wartapenanews.com – Kasus dugaan pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat turut menyeret sejumlah nama. Hampir lebih dari 80 nama perwira Polri turut diperiksa, hingga ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob Kelapa Dua karena dianggap melakukan pelanggaran etik saat penyelidikan kasus.

Terbaru Kapolres Jakarta Selatan nonaktif, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dan Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raymond Siagian, akhirnya ditempatkan di lokasi khusus di Mako Brimob atas dugaan pelanggaran etik dalam kasus ini.

Sebenarnya apa saja peranan mereka hingga akhirnya terseret lebih dalam di kasus pembunuhan ajudan Irjen Ferdy Sambo ini?

Di awal perjalanan kasus pembunuhan ini, Kombes Budhi dalam konferensi pers mengatakan kasus ini merupakan aksi saling tembak antara dua ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Saat itu, Budhi menyampaikan kronologi peristiwa yang disebut tembak menembak itu. Mulai dari adanya pelecehan, penodongan, lalu teriakan, sampai akhirnya tembak menembak antara Bharada E alias Richard Eliezer dan Brigadir J alias Yosua terjadi.

Bahkan, Budhi dengan gamblang menyebutkan ada 7 tembakan yang dilepaskan Yosua dan 5 tembakan yang dilepaskan Eliezer. Lalu ada 5 luka masuk dan 7 luka keluar di tubuh Yosua.

Namun, setelah penyelidikan mendalam. Semua cerita itu hanyalah rekayasa. Tidak ada tembak menembak, tidak ada pelecehan di rumah dinas Duren Tiga, luka tembak juga ada 5 bukan 7.
Ketidakprofesionalan Budhi sempat dikeluhkan Kuasa Hukum Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin mengungkapkan alasan di balik ketidakprofesionalan Kombes Budhi dalam kasus tersebut.

“Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Pembunuhan itu sudah ada kenapa itu semua dilanggar. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu,” kata Kamaruddin dalam jumpa pers pada 18 Juli lalu.

Tak hanya itu, Kombes Budhi juga dianggap terlambat merilis kasus penembakan tersebut. Karena pembunuhan terjadi pada 8 Juli, namun baru diumumkan pada 11 Juli dengan dalih saat itu masyarakat sedang merayakan Idul Adha.

Dalam penyelidikan yang dilakukan Timsus, didapati fakta bahwa Kombes Budhi diduga terlibat pembersihan TKP pembunuhan Brigadir Yosua.

Nama AKBP Jerry Raymond Siagian beserta perannya muncul dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). LPSK menyebutkan ada upaya intimidasi untuk memberikan perlindungan kepada istri Irjen Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi.

Desakan untuk memberikan perlindungan tersebut datang dari Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raymond Siagian, yang menjadi pimpinan rapat antara polisi, Komnas Perempuan dan LPSK di Mapolda Metro Jaya, 29 Juli lalu.

Saat itu LPSK didesak untuk memberikan perlindungan di balik narasi bahwa Putri Candrawathi adalah korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir Yosua, meski belakangan klaim itu tidak benar dan laporan dihentikan oleh polisi.

LPSK mengakui, saat itu mereka didesak dari berbagai pihak agar memberikan perlindungan. Namun mereka bergeming, karena mereka melihat sejumlah kejanggalan sehingga perlindungan tersebut tak bisa diberikan.

“Ada satu momen kita diperlihatkan CCTV. Yang perlihatkan perjalanan rombongan dari Magelang. Tapi itu ada rekayasa karena ada suara musik. Kami tidak bisa terima sebagai fakta,” ujar Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, di hadapan Komisi III DPR, Senin (23/8). (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
8 May 2024 - 14:16
Soal Pelat Polri Fortuner yang Tabrakan di Tol MBZ Berubah Putih, Begini Kata Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Ramai di media sosial soal mobil Toyota Fortuner berpelat nomor Polri --yang kecelakaan Tol MBZ-- berubah menjadi pelat sipil berwarna putih. Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP

01
|
8 May 2024 - 13:31
Saat Latihan Silat, Mahasiswa di Sleman Tewas

WARTAPENANEWS.COM –  Polresta Sleman menampilkan AF (22) pelatih silat yang tewaskan seorang mahasiswa Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (Instiper Yogya). Korban yang berinisial IKK meninggal dunia selang beberapa hari setelah latihan

02
|
8 May 2024 - 13:10
Usai Konsumsi Makanan Pencegah Stunting, 42 Balita di Majene Keracunan

WARTAPENANEWS.COM –  Sebanyak 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami keracunan usai mengonsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

03