wartapenanews.com – Sekolah di penjuru pantai timur Amerika Serikat melarang aktivitas outdoor, beberapa pesawat ditunda penerbangannya hingga jutaan warga diminta tetap berada di dalam ruangan pada Rabu (7/6). Itu merupakan dampak kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di Kanada.
Badan Cuaca Nasional AS telah merilis peringatan kualitas udara di pinggiran Atalantik. Pejabat kesehatan dari Negara Bagian Vermont hingga South Carolina begitu juga di sebelah barat Ohio dan Kansas meminta warga tetap di dalam ruangan.
Larangan itu dirilis karena menghabiskan waktu di luar ruangan berpotensi memicu masalah pernapasan akibat buruknya kualitas udara.
“Sangat penting, Amerika mengalami polusi udara berbahaya, terutama bagi mereka yang punya kondisi kesehatan, dengarkan otoritas lokal untuk melindungi diri dan keluarga,” kata Presiden AS Joe Biden.
Menurut badan peramalan cuaca swasta, AccuWeather, kejadian kali ini adalah kebakaran hutan hingga polusi udara terburuk yang pernah terjadi di timur laut AS lebih dari 20 tahun terakhir.
Salah satu kota terbesar di AS, New York, langitnya berubah menjadi kuning karena tertutup kabut asap. Beberapa warga bahkan mengaku kurang enak badan karena menghirup udara buruk.
“Susah bernapas,” kata warga Mohammed Abbas di Broadway, Manhattan.
“Saya sudah dijadwalkan untuk melakukan tes SIM hari ini, dan itu dibatalkan,” sambung dia.
Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, situasi di New York masuk fase darurat krisis. Indeks polusi udara di sebagian negara bagian New York delapan kali di atas normal.
Indeks Kualitas Udara (AQI), yang mengukur polutan termasuk dihasilkan dari kebakaran, menunjukkan angka di atas 400. Angka 100 ditetapkan sebagai level tidak sehat. Sedangkan 300 masuk level berbahaya.
Kota Bethlehem di Pennsylvania, menjadi wilayah dengan kualitas udara terburuk di AS. AQI Bethlehem mencapai 410. Angka itu melampaui kota-kota yang pencemaran udara sudah kronis seperti Dubai dan New Delhi.
Kabut asap dari AS masuk dari perbatasan sebelah utara dengan Kanada. Di negara itu sebanyak 3.8 juta hektare lahan mengalami kebakaran hutan.
Peristiwa itu menyebabkan 120 ribu orang di Kanada terpaksa meninggalkan rumahnya. (mus)
