9 May 2024 - 07:37 7:37

KRI Nanggala-402 Tenggelam, Pengamat; Evaluasi Pengelolaan Anggaran Pertahanan

WartaPenaNews, Jakarta – Tragedi tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 menuntut pemerintah mengevaluasi pengelolaan anggaran pertahanan, khususnya yang terkait dengan pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.

Pengamat ekonomi Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyatakan, dalam evaluasi musibah KRI Nanggala, anggaran pertahanan 2021 yang dikelola Menhan Prabowo belum fokus modernisasi alutsista Indonesia.

“Melihat musibah KRI Nanggala dan ketiadaan deep sea rescue nasional menunjukan Indonesia belum memiliki sistem ketahanan yang kompetitif dibandingkan negara tetangga,” ujar sosok yang kerap disapa Hidayat Matnoer ini seperti dilansir dari situs berita Politik RMOL, Selasa (27/4/2021).

Achmad Nur Hidayat mengatakan, anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia jauh lebih kecil dari rata-rata dunia. Yaitu, anggaran pertahanan Indonesia 2021 sebesar Rp137,3 triliun atau hanya sekitar 0,77 persen dari PDB 2021 (asumsi PDB 2021 Rp 17,656 triliun).

Menurutnya, anggaran pertahanan Indonesia tersebut dibawah standar minimal 1,2 persen, bahkan negara-negara maju memiliki anggaran pertahanan di atas 3 persen dari PDB yaitu AS 3,2 persen, Rusia 3,9 persen, Arab Saudi 8,8 persen, Israel 4,3 persen persen dan Singapura 3.5 persen.

Hidayat melihat anggaran peremajaan alutsista melalui Kemenhan sudah dinaikan dari tahun ke tahun. Namun kenaikannya too little and too slow.

“Sebut saja misalnya tahun 2020, anggaran Kemenhan telah mencapai Rp131,2 triliun. Alokasi anggaran ini sudah naik Rp21,6 triliun dari tahun 2019 yang sebesar Rp109,6 triliun. Anggaran tahun 2021 sudah naik menjadi Rp137,3 triliun. Anggaran 2021 kini sudah menjadi Rp137,3 triliun,” paparnya.

“Namun secara rerata kenaikan tersebut too little dan too slow sehingga tidak dapat diandalkan untuk perubahan modernisasi alutsista yang diharapkan publik” tambah Achmad Nur Hidayat.

Maka dari itu, dia berharap ada upaya dari pemerintah melakukan peremajaan alutsista yang lebih terencana terhadap perangkat perang yang prioritas perlu di upgarde.

“Sementara ini, belum ada laporan yang publik ketahui, berapa banyak kapal atau pesawat yang usianya sudah melampaui yang perlu diganti, Ini publik gelap sehingga tidak bisa mengawasi penggunaan anggarannya” ujar Hidayat. (*)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
8 May 2024 - 14:16
Soal Pelat Polri Fortuner yang Tabrakan di Tol MBZ Berubah Putih, Begini Kata Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Ramai di media sosial soal mobil Toyota Fortuner berpelat nomor Polri --yang kecelakaan Tol MBZ-- berubah menjadi pelat sipil berwarna putih. Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP

01
|
8 May 2024 - 13:31
Saat Latihan Silat, Mahasiswa di Sleman Tewas

WARTAPENANEWS.COM –  Polresta Sleman menampilkan AF (22) pelatih silat yang tewaskan seorang mahasiswa Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (Instiper Yogya). Korban yang berinisial IKK meninggal dunia selang beberapa hari setelah latihan

02
|
8 May 2024 - 13:10
Usai Konsumsi Makanan Pencegah Stunting, 42 Balita di Majene Keracunan

WARTAPENANEWS.COM –  Sebanyak 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami keracunan usai mengonsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

03