26 April 2024 - 20:46 20:46

Mana yang Paling Mematikan, Rokok atau Polusi Udara?

WartaPenaNews, Jakarta – Penyakit pernapasan, kanker, masalah jantung, stroke dan berbagai hal lain dihubungkan dengan polusi udara sehingga kini ia disebut sebagai “merokok gaya baru”.

Seberapa besar bahaya polusi udara terhadap umur kita?

Sekelompok ilmuwan menyatakan polusi udara luar merampok rata-rata usia hidup kita hampir tiga tahun (2,9 tahun), dua kali lipat dari yang diduga sebelumnya dan lebih besar daripada merokok.

Dalam sebuah kajian yang diterbitkan di jurnal Cardiovascular Research, mereka menyatakan angka ini hampir 10 kali lebih besar dalam menurunkan harapan hidup yang disebabkan oleh segala bentuk kekerasan digabungkan – termasuk perang.

Para peneliti menemukan bahwa jumlah kematian karena polusi udara bisa melebihi kematian akibat merokok.

Mereka menggunakan metode statistika untuk menghitung tingkat kematian dan pengurangan usia harapan hidup di tahun 2015 dan menemukan bahwa polusi udara terhubung ke 8,8 juta kematian.

Merokok tembakau bertanggungjawab terhadap lebih dari 8,2 juta kematian setiap tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari angka itu, lebih dari tujuh juta disebabkan penggunaan langsung rokok dan produk turunannya.

Paparan polusi udara meningkatkan risiko serangan kardiovaskuler dan penyakit pernapasan. Selain itu ada efek buruk lainnya terhadap kehidupan kita.

“Kami percaya hasil ini memperlihatkan adanya `pandemi polusi udara`” kata Thomas Münzel, profesor di Mainz University Medical Center dan salah seorang penulis pada kajian tersebut, dalam pernyataannya.

“Para pembuat kebijakan dan komunitas medis harus memberi perhatian lebih terhadap hal ini,” katanya.

Baca Juga: Peneliti UI dan IPB Temukan Kandidat Bahan Alam untuk Cegah Corona

“Selama beberapa dekade terakhir, sedikit perhatian yang diberikan kepada polusi udara ketimbang pada rokok,” kata Münzel.

Menurut World Health Organization, lebih dari delapan juta orang meninggal akibat penyakit yang terhubung dengan rokok.

Münzel dan rekan-rekannya berpendapat bahwa usia harapan hidup bisa meningkat dengan signifikan dengan pengurangan emisi bahan bakar fosil.

Jika emisi ini bisa dipangkas ke angka nol, menurut mereka, usia harapan hidup bisa meningkat setidaknya setahun secara global.

Kehilangan regional dan nasional

Tim ahli juga memperkirakan dampak jangka panjang paparan polusi udara terhadap usia harapan hidup secara regional dan nasional.

Di Asia Timur, usia harapan hidup terpotong nyaris empat tahun, sementara yang terendah adalah di Oceania (0,8 tahun).

Dampak juga berbeda tajam dari satu negara ke negara lain.

Di Chad, lebih dari tujuh tahun usia harapan hidup terpangkas karena polusi, sementara di Kolombia angkanya empat bulan (0,37 tahun). (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03