27 April 2024 - 10:43 10:43

Trump Dinyatakan Bebas dalam Sidang Pemakzulan Senat

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan bebas dari semua dakwaan dalam persidangan pemakzulannya, mengakhiri upaya untuk melengserkannya lewat jalur kongres.

Senat, yang dikuasai partai Republik, melalui pemungutan suara memilih untuk membebaskan Trump dari dakwaan menyalahgunakan kekuasaan (52-48) dan menghalangi Kongres (53-47).

Partai Demokrat menggugat Presiden Trump pada bulan Desember atas tuduhan menekan Ukraina untuk menyelidiki bakal calon saingannya dalam pemilihan presiden.

Pada bulan November mendatang, Trump akan menjadi presiden pertama yang pernah dimakzulkan dan kembali mencalonkan diri.

Dalam pemungutan suara yang bersejarah pada hari Rabu, Senat memutuskan untuk tidak menurunkan presiden Amerika ke-45 itu dari jabatannya atas dua dakwaan yang timbul dari urusannya dengan Ukraina.

Baca Juga: Menerima 600 WNI Eks ISIS, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Dua Hal

Jika terbukti bersalah atas dakwaan tersebut, Trump harus menyerahkan posisinya kepada Wakil Presiden Mike Pence.

DPR yang dipimpin partai Demokrat menyetujui pasal-pasal pemakzulan pada 18 Desember.

Bagaimana reaksi Presiden Trump?

Trump, yang mengincar periode kedua dalam pemilihan presiden tanggal 3 November, selalu membantah semua tuduhan.

Kampanye untuk pemilihannya kembali mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Presiden Trump telah membuktikan bahwa ia tak bersalah dan sekarang saatnya kembali mengurusi rakyat Amerika.

“Partai Demokrat tahu mereka tidak bisa mengalahkan Trump, jadi mereka harus memakzulkannya.”

Dikatakan bahwa “cobaan yang buruk” dan “omong kosong” ini hanyalah taktik kampanye Demokrat.

Pernyataan tersebut menambahkan: “Hoaks pemakzulan ini akan tercatat sebagai kesalahan perhitungan terbesar dalam sejarah politik Amerika.”

Apa yang terjadi pada pemungutan suara di sidang pemakzulan?

Mitt Romney dari Utah adalah satu-satunya senator partai Republik yang menyatakan Trump bersalah atas dakwaan pertama, penyalahgunaan kekuasaan.

Romney, calon presiden dari Partai Republik pada Pilpres 2012, sebelumnya mengatakan bahwa sang presiden “bersalah atas penyalahgunaan kepercayaan publik”.

Terlepas dari harapan Demokrat, dua anggota Partai Republik moderat lainnya, Susan Collins dari Maine dan Lisa Murkowski dari Alaska, tidak bergabung dengan Romney dalam pemungutan suara untuk menyatakan sang presiden bersalah.

Beberapa senator Republik mengkritik perilaku Trump dalam beberapa hari terakhir, tapi mengatakan itu tidak sampai pada tingkat yang layak untuk dimakzulkan.

Tiga senator Demokrat berhaluan tengah yang diharapkan Partai Republik berpihak pada mereka malah memilih untuk menurunkan Trump.

Mereka adalah Kyrsten Sinema dari Arizona, Joe Manchin dari Virginia Barat dan Doug Jones dari Alabama.

Diperlukan dua pertiga suara mayoritas untuk menurunkan Trump, yang kemungkinannya kecil dalam Senat yang dikuasai oleh partai pendukungnya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03