WartaPenaNews, Jakarta – Ekonom Faisal Basri angkat bicara menanggapi berita peletakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai direktur utama di salah satunya Badan Usaha Punya Negara (BUMN).
Faisal condong menyambut positif, dengan catatan Ahok jangan dibiarkan sendirian, tetapi harus bersama dengan team pendukungnya.
“Orang hebat bisa saja tersandera jika sistemnya sudah berat. Jadi, jangan dijerumuskan Ahok sendiri di satu tempat, harus ada team,” kata Faisal seperti dilansir Di antara, Rabu (20/11).
Menurut Faisal, Ahok akan memiliki kapasitas yang bagus jika di dukung oleh team barisan direksi salah satunya BUMN yang akan dijabatnya. Sebeliknya, Ahok tidak akan memiliki perform kapasitas yang baik jika terus diganjal dengan masalah internal, seperti tidak adanya suport dari barisan internal.
Oleh karenanya, keberadaan Ahok dalam BUMN harus bersamaan dengan team pendukungnya. Dia memiliki pendapat keberadaan Ahok dapat jadi motor pergantian di badan BUMN yang dipimpinnya.
“Ahok itu bukan malaikat, tetapi roh Ahok dapat jadi motor pergantian. Tetapi, itu tidak cukup, syarat pentingnya harus dipenuhi,” kata Faisal.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan secepat-cepatnya memutuskan tempat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau paling lamban awal Desember 2019. “Selekasnya mungkin, awal Desember,” kata Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, menyikapi pertanyaan kapan tempat untuk Ahok ditetapkan.
Beberapa sumber mengatakan jika Ahok akan diletakkan jadi bos perusahaan minyak, PT Pertamina (Persero). Tetapi, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Menyatu (FSPPB) menolak apabila Ahok masuk jadi direksi atau komisaris Pertamina.
Presiden FSPPB Arie Gumilar menyorot reputasi dan tingkah laku Ahok yang seringkali membuat pembicaraan ditengah-tengah publik. (mus)
