8 May 2024 - 19:01 19:01

Gagal Penuhi Target Olimpiade Tokyo, Menpora Gentelman Harus Mundur

WartaPenaNews, Jakarta – Tim merah putih memang sukses mampu mempertahankan prestasi emas yang dibalut dengan satu perak dan tiga perunggu di olimpiade Tokyo.

Namun raihan itu gagal mewujudkan target menghuni peringkat 40 besar dunia karena ternyata Indonesia terlempar ke posisi 55 dalam klasemen akhir perolehan medali.

“Jelas sudah Indonesia gagal memenuhi target 40 besar yang dicanangkan oleh Menteri Pemuda Dan Olahraga bersama Komite Olimpiade Indonesia atau NOC of Indonesia ketika menghadap Presiden dan berangkat ke Tokyo. Kegagalan ini perlu mendapat perhatian serius karena saat ini Menpora Pak Zainudin Amali justru menyasar target peringkat dan bukan medali. Ternyata sasaran peringkat itu jauh dari yang diharapkan,” kata pengamat dan praktisi olahraga Hifni Hasan seperti diberitakan Indoposonline.id (Ipol), Senin (8/8/2021).

Hifni menegaskan, evaluasi atas kegagalan itu perlu dilakukan secara mendasar. Bukan saja hanya sekadar basa-basi memenuhi formalitas. Namun harus menukik ke permasalahan dan tanggung jawab yang nyata.

Tanpa itu, tegas Hifni yang mantan Plt Sekjen KOI itu, setiap kegagalan dalam multi event akan selalu disikapi apa adanya. Tidak akan berubah. Kegagalan tidak membuat sikap pemerintah berubah.

“Jadilah tetap olahraga dijadikan pencitraan sesaat. Eforia sesaat. Padahal kegagalan selama ini karena pemerintah gamang dan tidak punya program factual mengangkat prestasi OR menjadi terbaik,” ujar Hifni.

Dia menambahkan, dalam menghadapi suatu multi event, pemerintah hanya melontarkan prediksi tanpa aksi. Apalagi yang urus pembinaan olahraga prestasi tidak jelas sekarang ini. “Seharusnya kita punya national sport council yang kuat. Bukan PPON seperti sekarang. PPON itu bagian Kemenpora. Jadilah, Kok jeeuk makan jeruk,” ucapnya.

Ketidakjelasan itu membuat prestasi bukan dibina sesuai dengan kebutuhan preatasi itu sendiri namun dibuat jalan pintas untuk memenuhi target. Ketika jalan pintas itu tidak terpenuhi maka rangking Indonesia tidak meningkat secara signifikan.

“Sebutkan ranking kita baik di Sea Games maupun Asian Games selama ini. Kecuali AG di Indonesian tahun 2018. Itu pun hanya akalan panitia AG tidak mencerminkan keberhasilan pembinaan olahraga di Indonesia.

Hifni menekankan lagi, hal juga sudah beberapa kali didengung-dengungkan namun selalu tidak digubris oleh Kemenpora. “Pemerintah itu penangung jawab olahraga, fasilitator dan dinamisator bukan pelaksana,” tuturnya dengan nada seperti menyimpan rasa penasaran.

Penyadang gelar sarjana olahraga internasional itu mengingatkan, untuk menjadikan olahraga menjadi pintu gerbang kemajuan suatu bangsa butuh proses tiga periode pemerintahan. Ini dulu yang dibenahi.

“Jangan salahkan akibat pandemi kita gagal, memangnya pandemi hanya di Indonesia, kalau ini dijadikan alasan lebih tidak paham lagi kemenpora dan KOI. Dngan gagal nya target apalagi kita dibawah Philippines dan rank akhir 55 mestinya bapak Menpora gentlemen mundur dari Menpora , ” tandasnya.

“Kita juga tidak melihat bapak Menpora terbuka menerima masukan dari stake holder olahraga. Selama ini beliau menjabat menpora seperti dalam sangkar emas dan tidak mau keluar dari zone nyaman. Sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegagalan prestasi atlet Indonesia olympiade mencapai target bukan hanya bertanggung jawab tetapi juga mundur dari jabatan lebih terhormat,”paparnya. (bas)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
8 May 2024 - 14:16
Soal Pelat Polri Fortuner yang Tabrakan di Tol MBZ Berubah Putih, Begini Kata Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Ramai di media sosial soal mobil Toyota Fortuner berpelat nomor Polri --yang kecelakaan Tol MBZ-- berubah menjadi pelat sipil berwarna putih. Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP

01
|
8 May 2024 - 13:31
Saat Latihan Silat, Mahasiswa di Sleman Tewas

WARTAPENANEWS.COM –  Polresta Sleman menampilkan AF (22) pelatih silat yang tewaskan seorang mahasiswa Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (Instiper Yogya). Korban yang berinisial IKK meninggal dunia selang beberapa hari setelah latihan

02
|
8 May 2024 - 13:10
Usai Konsumsi Makanan Pencegah Stunting, 42 Balita di Majene Keracunan

WARTAPENANEWS.COM –  Sebanyak 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami keracunan usai mengonsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

03